Headlines News :
Home » » PARA WALI SONGO BERDA`WAH TETEP MENCIPTAKAN KERUKUNAN ANTAR UMMAT BERAGAMA

PARA WALI SONGO BERDA`WAH TETEP MENCIPTAKAN KERUKUNAN ANTAR UMMAT BERAGAMA



KEBERHASILAN DA`WAH DAN PERJUANGAN PARA WALI SEMBILAN DALAM MENJALIN KERUKUNAN ANTAR UMMAT BERAGAMA 
Oleh: KH. Muhammad Afif Zuhri Katib Suriyh PC NU Kab. Demak 

Para Wali sangat sukses dan berhasil dalam menyebarkan Islam di Indonesia, terutama di Pulau Jawa, sama sekali tidak menggunakan kekerasan dan pemaksaan, mereka sama sekali tidak mencederai agama lain, bahkan saling menghargai sesuai dengan tuntunan rasulullah saw. karena mereka benar-benar patuh terhadap ajaran Islam sesuai petunjuk Al-qur`an dan Al-hadis melalui pemahaman yang benar. Salah satu ayat Al-qur`an yang menjadi acuan da`wahnya adalah Surat Al-baqoroh : ayat: 256 yang berbunyi لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنْ الغَيِّ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدْ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ. البقرة. : 256 يقول تعالى : لا إكراه في الدين ) أي : لا تكرهوا أحدا على الدخول في دين الإسلام فإنه بين واضح جلي دلائله وبراهينه لا يحتاج إلى أن يكره أحد على الدخول فيه ، بل من هداه الله للإسلام وشرح صدره ونور بصيرته دخل فيه على بينة، ومن أعمى الله قلبه وختم على سمعه وبصره فإنه لا يفيده الدخول في الدين مكرها مقسورا. Banyak peristiwa dan kejadian di Zaman Rosulullah SAW. berkaitan dengan Masyarakat dalam beragama, sebagaimana di riwayatkan oleh Said bin Jubair dari Sahabat Ibnu Abbas RA. Bahwa: 
1. Al-Husaini adalah seorang sahabat Anshor dari Bani Salim bin Auf. Dia memiliki dua putra laki2 yang beragama Nasrani, lalu dia menghadap Rasulullah SAW, meminta ijin untuk memaksa kedua anaknya masuk Islam, kemudian Rosulullah SAW menjawab dengan ayat ini ( Tidak ada pemaksa`an dalam beragama.) 
2. Dulu ada seorang wanita Jahiliyyah bernadzar “ Jika dia melahirkan anak, ia akan menjadikannya beragama Yahudi”. Setelah datang agama Islam ada banyak orang yang masuk Islam, kemudian mereka bertanya pada Rosulullah SAW. Wahai Rosulullah ! Anak-anak dan saudara-saudara kami masih banyak yang beragama Yahudi apakah kami harus meng Islamkannya ? Rosulullah SAW, lalu diam sejenak kemudian menjawad dengan ayat Ini (Tidak ada pemaksa`an dalam beragama.) dan Beliau bersabda berilah pilihan pada anak-anak dan saudara-saudaramu Jika memilih kalian biarlah bersama kalian dan jika memilih mereka biarlah bersama mereka. Dan lainnya masih banyak. Dalam berda`wh dan menyebarkan Islam Para wali mulai periode pertama sampai periode selanjutnya selalu menjaga kerukunan antar ummat beragama, dan dengan kesantunan mereka itu justru Non Muslim semakin simpati lalu menjatuhkan pilihannya untuk beragama Islam dengan suka rela atau hati yang tulus serta kecintaan yang luar biasa. 
Periode I terdiri dari : 
1. Maulana Malik Ibrahim, 
2. Maulana Ishaq, 
3. Maulana Ahmad Jumad al-Kubra, 
4. Maulana Muhammad al-Maghribi, 
5. Maulana Al-amir Muhammad Thoha, 
6. Maulana Muhammad al-Akbar, 
7. Maulana Hasanuddin, 
8. Maulana Aliyuddin dan 
9. Syekh Subakir. 

Dalam Periode ini Maulana Ishaq telah membuktikan kerukunan dan toleransinya dengan agama lain
terutama agama yang di anut oleh Raja Belambangan (Menak Sembuyu). Beliau banyak membantu pada masyarakat belambanya yang beragama Hindu dengan menyembuhkan dan mengobati penyakit yang di derita oleh mereka termasuk putri sang raja sendiri Dewi Sekardadu. 
Periode II Dalam 
Periode kedua ini masuk lah 
1. Raden Rahmatullah (Sunan Ampel) menggantikaan Maulana Malik Ibrohim yang telah wafat 
2. Raden Paku / Maulana Ainul-yaqin (Sunan Girl) menggantikan Maulana Ishaq yang wafat 
3. Syaril Hidayatullah menggantikan Maulana Muhammad Al-Akbar yang telah wafat. 
Dan telah terbukti bahwa Syarif Hidayatullah selama hidupnya benar-benar telah menjalin kerukunan dangan membantu dan menolong ummat dari berbagai agama hingga sampai sekarang pun makamnya selalu terpenuhi oleh para Zairin zairot tidak hanya dari warga muslimin saja melainkan juga dari agama lain seperti Kongwucu, buda dan lain sebagainya. 
Periode III: 
Dalam Periode ini masuk lah 
1. Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) menggantikan Maulana Hasanuddin yang telah Wafat, 
2. Raden Sahid (Sunan Kalijaga) menggantikan Syeikh Subakir yang kembali ke Persia 
3. Raden Qasim (Sunan Drajat) menggantikan Aliyuddin yang telah wafat. 
Dan dalam Periode Ini Sunan Kali jaga berda`wah juga beradaptasi dngan agama Hindu dan Buda yang menjadi mayoritas di zaman itu, beliau menggunaka Kesenian wayang yang merupakan kesenian mereka sehingga hubungan orang Muslim dan agama lain terjalin dengan harmonis shingga banyak yang simpati kemudian mengikuti. 
Periode IV: 
Dalam Periode ini masuk lah 
1. Raden Hasan (Raden Fatah) menggantikan Raden Rahmatullah (Sunan Ampel) dan 
2. Fathullah Khan, keduanya menggantikan Ahmad Jumad al-Kubra dan Muhammad al-Maghribi. 
3. Ja'far Shadiq (Sunan Kudus) menggantikan Maulana Al-amir Muhammad Thoha, yang telah wafat 4. Raden Umar Said Sunan Muria. menggantikan Raden Abdul-Fattah Sunan Demak, 
Periode ini Syekh Ja`far Shodiq Sunan Kudus telah menampakkan kerukunannya hingga menganjurkan kepada ummatnya untuk tidak menyembelih Hewan Sapi yang menjadi hewan yang di sucikan dan kebanggaan bagi agama lain dan itu ternyata masih di hurmati oleh warga Kudus sampai sekarang. Seperti itulah agama kita sangat menghargai agama lain demi terwujudnya kerukunan, kesejahteraan, kenyamanan bagi Ummat manusia walaupun kepada siapa dan agama apa.
Share this article :

Followers

.

.
 
Support : Yayasan-annur | Jamaah-alwasilah | mts annur
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. jamaah al wasilah - All Rights Reserved
Template Design by Mts Annur Published by jamaah alwasilah kumpulan umat islam