Yayasan
Annur merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam yang mencoba untuk
mengkomparasikan antara pengetahuan agama dan umum. Berangkat dari pemahaman
bahwa sesungguhnya konsep sebuah pendidikan tidak perlu adanya dikotomi, ini
merujuk kepada konsep pendidikan yang di gagas oleh Ali Alatas, dimana beliau
mengatakan bahwa dalam ilmu pengetahuan tidak berlaku yang namanya dikotomi.
Berangkat dari pemikiran inilah pendiri yayasan mencoba untuk mengawinkan kedua
konsep keilmuan yang berbeda latar belakang tersebut, namun mempunyai tujuan
yang sama yakni pencerdas para anak-anak bangsa.
Yayasan
Annur yang berperan sebagai center of knowledge mencoba untuk mewujudkan
cita-cita ideal para perumus konsep pendidikan nasional, yakni pendidikan
sebagai mediator pencerdas anak bangsa. Disamping itu, Yayasan Annur juga
mencoba untuk merumuskan sebuah konsep pendidikan alternative yang bertujuan
mencetak para intelektual muda yang berwawasan luas, nasionalis, namun tetap
berpegang teguh kepada ajaran dan nilai-nilai agama.
Berikut adalah struktur-struktur
organisasi dan pendidikan yang berada di bawah Yayasan Annur.
YAYASAN “ANNUR” PESISIR DEMAK , mengelola
1. PONDOK PESANTREN “ANNUR”
2. PESANTREN TAHFIDH
AL-QUR`AN
3. TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR`AN
“ANNUR”
4. MADRASAH DINIYYAH
SALAFIYYAH “ANNUR”
5. RAUDLOTUL-ATHFAL SULTAN
FATTAH
6. MADRASAH
IBTIDA`IYYAH ( MI ) “ANNUR”
7. MADRASAH TSANAWIYAH (MTs.)
“ANNUR’ Purworejo Bonng Dmak,
8. PAKET B DAN PAKET C
9. PESANTREN YATAMA /
DARUL-AITAM YAYASAN “ANNUR”
Untuk biaya oprasional
pendidikan semua lembaga di bawah Yayasan Annur Pengurus tidak memberatkan
terhadap semua peserta didik di bawahnya, karena rata-rata mereka adalah dari
keluarga tidak mampu yang memerlukan bantuan dari semua pihak yang mau
mendermakan sebagian harta bendanya secara ikhlas.
Oleh karena itu Pengurus
mengharap agar ada dermawan yang
berkeinginan mendermakan hartanya untuk kemaslahatan dan kelancaran Yayasan
“ANNUR” serta menyalurkannya ke:
Rekening Bank BRI. Cab.
Demak. No: 0016-01-009232-50-0
atas nama YPI
“Annur”