Pengantar
Sesuai dengan namanya Indonesia Sejahtera, Aman dan Damai (IS’AD) merupakan sebuah lembaga sosial-keagamaan yang berperan ganda, di satu sisi berperan sebagai lembaga penelitian yang memberikan informasi yang akurat, informatif, serta berimbang tentang persoalan-persoalan sosial yang menimpa masyarakat Indonesia secara keseluruhan, sekaligus membuka ruang dialog bagi pemerintah untuk mempertimbangkan setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan menyangkut hajat hidup orang banyak.
Sesuai dengan namanya Indonesia Sejahtera, Aman dan Damai (IS’AD) merupakan sebuah lembaga sosial-keagamaan yang berperan ganda, di satu sisi berperan sebagai lembaga penelitian yang memberikan informasi yang akurat, informatif, serta berimbang tentang persoalan-persoalan sosial yang menimpa masyarakat Indonesia secara keseluruhan, sekaligus membuka ruang dialog bagi pemerintah untuk mempertimbangkan setiap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan menyangkut hajat hidup orang banyak.
Sebab, setiap kebijakan-kebijakan yang dilematis yang dikeluarkan oleh pemerintah yang menyangkut hajat hidup orang banyak langsung di respon oleh lembaga IS’AD dengan melakukan pengkajian-pengkajian ulang atas kebijakan tersebut dengan melibatkan para peneliti yang terdiri dari anggota IS’AD.
Selain berperan sebagai penengah sekaligus pemberi solusi dari persoalan masyarakat demi terciptanya sebuah masyarakat yang sejahtera, lembaga ini juga berperan sebagai wadah untuk membantu para anggota dan masyarakat Indonesia untuk mendekatkan diri kepada Allah, serta mendidik dan membina ummat agar memiliki keimanan, ketaqwaan dan ketenangan batiniah. Meningkatkan ukhuwwah Islamiyyah dan ukhuwwah wathoniyyah serta mewujudkan kegotong-royongan dalam melaksanakan ibadah dan ta`awun `alal birri wat taqwa. Membimbing dan mengarahkan ummat serta mendo’akannya agar mendapatkan keselamatan, kesuksesan dan kebahagiaan dunia Akhirat.
Peran yang kedua inilah yang menjadi fokus dari kegiatan yang dilakukan oleh IS’AD, dimana lembaga ini mencoba untuk memberikan solusi kepada jama’ahnya dalam menyelesaikan persoalan hidup yang terkait dengan masalah ’ubudiyyah kepada Allah, yang berujung kepada masalah persoalan kesulitan ekonomi, dimana persoalan kesulitan ekonomi ini seringkali membuat manusia lupa dan putus asa. Lupa karena terlalu asiknya mencari uang (kehidupan dunia), sedangkan putus asa ketika seseorang tidak lagi menemukan solusi atau cara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
Persoalan-persoalan seperti di ataslah yang telah membuat masyarakat Indonesia pada khususnya mengalami tendensi moral, dimana mereka banyak lupa akan Tuhan mereka. Akibat dari tendensi moralitas inilah yang menyebabkan sebagian umat manusia menghalalkan segala cara demi mencapai kebahagian duniawi yang bersifat sementara ini. Akibatnya mereka tidak menemukan kepuasan batiniah yang hakiki, seakan-akan yang terjadi adalah hilangnya sifat berkah dari rizki yang di turunkan oleh Allah kepada mereka lantaran kurangnya rasa syukur.
Berangkat dari latar belakang di atas, maka lembaga IS’AD di Bentuk, dimana lembaga ini diharapkan nantinya mampu untuk menjawab sekaligus memberikan solusi dari persoalan-persoalan yang dihadapi oleh umat manusia dewasa ini. Pertama masalah tendensi moralitas yang berhubungan langsung dengan Allah sedangkan yang kedua masalah sosial yang berhubungan dengan masalah kesejahteraan masyarakat. Dimana sesuai dengan namanya Indonesia Sejahtera, Aman dan Damai (IS’AD).
Tujuan Pembentukan IS’AD
Tujuan dari pembentukan lembaga IS’AD ini adalah berangkat dari kegelisahan-kegelisahan para jama’ah setia Pondok Pesantren ”ANNUR” di bawah asuhan KH. Muhammad Afif Zuhri. Terkait dalam masalah tendensi moralitas masyarakat yang hidup di era konsumtif. Dimana masyarakat konsumtif di tandai dengan perlombaan dalam memenuhi kebutuhan hidup dunia mereka. Mereka seakan lupa akan tuajuan hidup yang hakiki. Dengan adanya perlombaan dalam memenuhi kebutuhan hidup tersebut, justru yang terjadi adalah terjerumusnya masyarakat ke dalam lubang hitam moralitas. Kesadaran mereka seakan tercerabut dari alam bawah sadar mereka, sifat-sifat religius yang merupakan jembatan penghubung antara khalik dengan makhluknya seakan terputus dan digantikan oleh sifat-sifat tamak, sombong dan angkuh. Sifat tolong-menolong antar sesama makhluk tuhanpun seakan menjadi ironi di tengah masyarakat yang katanya serba modern. Keberhasilan selalu dihitung dengan rumus ekonomi.
Melihat rentetan ilustrasi di atas seakan memberikan gambaran kepada kita bahwa begitu angkuh dan sombongnya umat manusia dewasa ini, mereka tidak mau lagi kenal dengan sesama manusia, sifat persaudaraan seakan menghilang bak di telan masa, apalagi menjalin hubungan dengan tuhan penciptanya. Maka cita-cita luhur yang menjadi dasar dari negara Indonesia yaitu kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia seakan tidak pernah tercapai. Sebab, semua manusia sibuk akan diri mereka sendiri, hidup dijadikan sebagai persaingan, sikut menyikut antar sesama seakan sudah menjadi bagian dalam menjalani kehidupan duniawi. Persaingan yang tidak sehatpun mulai menjalar di tengah masyarakat kita, sehingga yang terjadi timbulnya sifat iri, dengki dan sombong.
Berangkat dari persoalan-persoalan seperti inilah kami mencoba membentuk lembaga IS’AD yang bertujuan untuk mengcounter tendensi-tendesi moral yang terjadi di tengah masyarakat, sekaligus menciptakan masyarakat yang religius, dermawan, dan sejahtera. Masyarakat religius ditandai dengan jalinan hubungan yang baik dengan tuhan seperti ibadah, dzikir, dan do’a. Sedangkan sifat dermawan ditandai dengan kemurahan hati dalam menafkahkan sebagian hartanya kepada anak yatim, fakir miskin dan orang yang membutuhkan. Sedangkan sejahtera ditandai dengan menurunnya angka kemiskinan, dan berkurangnya angka anak yang putus sekolah.
Bentuk Kegiatan
Bentuk-bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh IS’AD kami bagi menjadi tiga bidang, Pertama, bidang agama, Kedua, bidang sosial, Ketiga, bidang ekonomi.
1. Bidang Agama
Kegiatan bidang agama ini juga tediri dari dua bagian:
a. Majlis Dzikir
Majlis dzikir terdiri dari tiga kegiatan, yaitu:
(1) Kegiatan Tariqah; kegiatan ini dilaksanakan setiap hari selasa di Pondok Pesantren ”ANNUR” dan di daerah-daerah lain yang telah ditentukan seperti di daerah Blora, Porwodadi, Tuban, dll.
(2) Kegiatan Mujahadah al-Wasilah Fi jalbirrizqi walfadlilah, kegiatan ini dilaksanakan setiap hari minggu di Pondok Pesantren ”ANNUR”, tiap-tiap tanggal 13 bulan Qamariyyah di masjid / musholla ”ANNUR” dan di daerah – daerah lain sebagai cabang seperti mujahadah Al-wasilah yang di selenggarakan oleh Jam`yyatul Hujjaj "AL-RAUDLOH" sekabupaten Demak tiap tiap jum`at legi,
(3) Kegiatan Pelayanan do’a dan tawassul yang diselenggarakan setiap hari jum’at di Pondok Pesantren ”ANNUR”. Dan bagi siapapun yang ingin tawassul agar selamat dan sukses usahanya bisa bergabung dilembaga ini lewat telp ke no: 081390656783 / 085290005890, email,.........
b. Majlis Ta’lim
Majlis Ta’lim merupakan kegiatan pengajian umum yang terbagi menjadi 2 tingkatan.
- Tingkatan pertama dilakukan setiap hari minggu pagi di Pondok Pesantren ”ANNUR”.Pengajian ini membahas seputar masalah cara ibadah yang benar menurut syari’at dan masalah hukum-hukum Islam.
- Tingkatan kedua dilakukan setiap hari Jum`at pagi di Pondok Pesantren ”ANNUR”.Pengajian ini membahas masalah tasawuf (cara mendekatkan diri kepada Allah dan berhati-hati dalam menghadapi kehidupan dan kematian). Oleh masyarakat setempat Tingkatan ini di sebut KWALITAS ( Kelompok Warga Peduli Tasawwuf )
Kegiatan-kegiatan keagamaan seperti di atas merupakan jawaban atas persoalan masyarakat dewasa ini yang kering dari sifat-sifat religius, sekaligus merupakan penyejuk rohani yang gersang diterpa kerakusan manusia dalam mengarungi kehidupan duniawi yang penuh intrik ini.
2. Bidang Sosial
Bidang sosial ini mencakup kepada kegiatan-kegiatan sosial yang di selenggarakan oleh lembaga IS’AD, kegiatan ini berperan besar dalam menciptakan kesejahteraan di tengah masyarakat. Seperti membantu para fakir miskin, yatim piatu, serta menyelenggarakan pendidikan gratis bagi anak yang tidak mampu. Penyelenggaraan pendidikan gratis ini dianggap perlu karena kami meyakini bahwa mustahil sebuah kesejahteraan lahir di tengah masyarakat tanpa di tunjang oleh pendidikan yang memadai.
Bentuk-bentuk kegiatan di atas kami tampung dalam sebuah wadah berupa pondok pesantren ”ANNUR”, di mana kegiatan dalam pondok pesantren ”ANNUR” merupakan wadah sekaligus solusi bagi para masyarakat yang mengalami kekeringan religiusitas dan tidak menemui kepuasan batin yang hakiki. Bentuk kegiatan dari pondok pesantren ”ANNUR” sendiri adalah menyelenggarakan pendidikan gratis bagi anak yatim piatu dan anak yang orang tuanya mengalami keterbatasan ekonomi, hal ini merupakan bukti keseriusan lembaga IS’AD dalam menuntaskan masalah pendidikan yang fundamental seperti terjadinya peningkatan putus sekolah ditengah masyarakat kelas menengah ke bawah. Selain itu, lembaga IS’AD melalui pondok pesantren ”ANNUR” yang dipimpin oleh KH. Afif Zuhri yang berperan dalam mencari solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat yang terkait dengan masalah penetapan hukum dan dalil-dalil yang berhubungan dengan masalah sosial-keagamaan.
3. Bidang Ekonomi
Kegiatan dibidang ekonomi ini mencakup kepada bagaimana menyejahterakan para anggota IS’AD pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Langkah-langkah yang dilakukan seperti menciptakan lapangan kerja sendiri, menyalurkan para tenaga kerja kepada relasi yang membutuhkan dengan modal kepercayaan dan memberikan bantuan modal usaha kepada para anggota IS’AD pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Kegiatan dalam bidang sosial ini juga diwujudkan dengan pembentukan badan pengelola zakat dan shodaqoh (BAPZIS), dimana badan pengelola zakat dan shodaqoh ini menampung seluruh zakat yang diberikan oleh masyarakat yang kemudian disalurkan kepada orang yang berhak menerima zakat. Sampai sekarang lembaga ini tetap eksis dalam menjalankan amanah masyarakat tersebut.
Pendiri
Mustahil sebuah lembaga akan lahir tanpa adanya sentuhan tangan yang dingin dari seorang pendiri yang juga merupakan seorang tokoh intelektual dibalik keberhasilan sebuah lembaga. Pendiri dari lembaga IS’AD ini adalah beliau Hadlrotissyekh KH. Muhammaad Afif Zuhri. Selaku Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah, konsultan ilmu hikmah, Mujizil Mujahadah “Al-Wasilah Fi Jalbir Rizqi Wal Fadlilah” dan Pengasuh Pondok Pesantren ANNUR Pesisir Purworejo Bonang Demak. Sekaligus berperan sebagai pembina dari lembaga IS’AD. Tugas yang berat dan tantangan yang berliku siap menghadang langkah beliau ke depannya. Sebab, setiap langkah yang mulia selalu mengalami hambatan dan rintangan dari berbagai pihak, baik rintangan secara sosial maupun rintangan secara ekonomi.
Keanggotaan
Keanggotaan dari IS’AD sendiri terdiri dari:
1. Para alim ulama (Assalaf Assholihun Al-Amilun) yang terdaftar dalam organisasi IS`AD.
2. Peserta pengajian dan musyawaroh KWALITAS (Kelompok Warga Peduli Tasawwuf)
3. Para santri dan pengikut beliau yang masih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan IS`AD.
4. Para Jamaah “AL-WASILAH” Yaitu orang orang yang mengamalkan: Maulidir-Rasul Al-wasilah atau Manaqib Kubro, Al-faidlir-Rohmani. atau Mujahadah Al-wasilah fi jalbir-rizqi wal fadlilah.
5. Para anggauta jam`iyyatul hujjaj " AL-RAUDLOH"
6. Qaum Muslimin wal-Muslimat yang mendaftar-kan diri sebagai anggota dan pendaftarannya di terima oleh pengurus.
7. Qaum Muslimin dan Muslimat yang mintak di do`akan secara khusus.
Hubungan yang terjalin antar sesama anggota terjalin dengan kuat. Sesama anggota saling mendukung dan menunjang keberhasilan anggota lainnya, seperti memberikan support, baik secara moral maupun suppor secara ekonomi. Support secara moral berupa lantunan do’a-do’a (mujahadah) yang diselenggarakan di Pondok Pesantren ”ANNUR”. Dengan diberlakukannya sistem kekeluargaan dalam lembaga IS’AD ini maka diharapkan semua anggota IS’AD atau orang yang tergabung dalam lembaga IS’AD bisa menyatukan fisi dan misi yakni menyejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Sumber Dana
Mustahil sebuah lembaga bisa berjalan dengan baik tanpa adanya sarana dan prasarana yang memadai, dan mustahil juga akan tercapainya sebuah tujuan mulia dari sebuah rencana (IS’AD) seperti menyejahterakan masyarakat tanpa adanya dana yang cukup. Dimana dana tersebut dijadikan sebagai modal sosial bagi masyarakat dalam menjalankan sebuah tugas mulia. Sumber dana tersebut diperoleh dari:
Ø Iuran anggota setiap bulan
Ø Bantuan sosial dari anggota.
Ø Bantuan sosial dari perorangan.
Ø Bantuan sosial dari Badan / Instansi
Ø Hibah, zakat , waqaf dan usaha lain yang halal.
Penutup
Lembaga ini dibentuk merupakan sebuah respon dari kegelisahan pendirinya atas persoalan masyarakat yang dari hari ke hari mengalami tendensi moral. Sifat-sifat religius yang merupakan simbol dari makhluk yang bertuhan seakan tergerus oleh perkembangan zaman. Sifat religius seakan luntur oleh kepentingan ekonomi. Sifat ukhuwah seakan dijadikan sebagai penghalang oleh masyarakat dalam menuju kesuksesan. Sifat saling menolong antar sesama-pun seakan menjadi aib di tengah masyarakat yang katanya modern ini.
Berangkat dari latar belakang diatas inilah lembaga IS’AD dibentuk, dimana diharapkan nantinya lembaga ini mampu menjadi solusi sekaligus penjawab dari persoalan-persoalan masyarakat yang tidak pernah sepi dari hiruk-pikuk tendensi moralitas, ekonomi, dan sosial. Dan diharapkan nantinya lembaga ini mampu menjadi inspirator dari terciptanya sebuah proses kesejahteraan di tengah masyarakat Indonesia. Sebab, sesuai dengan nama dan azaz yang di usung oleh lembaga ini yakni religius dan nasionalis.
Alamat Lembaga IS’AD: Pesisir Purworejo Bonang, Demak, Jawa Tengah
Alamat Website: http:// indonesiadamai-sejahtera.blogspot.com.
No. Rek. Lembaga:
- Rek. Bank BRI. Cab. Demak. 0016-01-009232-50-0 atas nama YPI “Annur”
- Rek. Bank BNI. Cab. Demak. 0030638425 atas nama Pontren “Annur”
Susunan Kepengurusan Lembaga IS’AD
Pelindung : Presiden RI
Penasehat : K. Muhammad Ridwan
Pembina : K.H. Muhammad Afif Zuhri
Ketua Umum: K. Muhsin Zuhri
Ketua I : Endrizal. S.Fil. MA.
Ketua II : K. Maftuh Abdurrohim
Sekretaris I : Ilayya Zidta Riyya, S.Th.I S.Pd.I, AH
Sekretaris II : Turmuzi
Bendahara I : Hj. Ainun Nadliroh, AH..
Bendahara II : Mutammimah, AH